Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa pekerja rata-rata bisa mengirim email 112 dalam sehari. Akan tetapi setelah diteliti lebih lanjut, 15% di antara email tersebut ternyata berisi sesuatu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, yaitu gosip.
Penelitian yang melibatkan email milik pekerja perusahaan energi di Amerika bernama Eron yang telah bangkrut ini menggelitik rasa penasaran para ahli dari Georgia Institute of Technology. Apalagi ternyata sebagian besar isi gosip dalam email tersebut adalah mengenai hal-hal yang negatif dan jarang membahas sesuatu yang positif.
"Jika kau bergosip, banyak orang segera menganggap itu adalah sesuatu yang buruk, akan tetapi sebenarnya itu adalah bentuk komunikasi.
"Meskipun komunikasi itu sangat ringan, misalnya 'Si A akan datang terlambat' dan setelah itu ada beberapa kata-kata lain, maka kau akan mendapat kesan Si A itu orangnya suka terlambat," terang Eric Gilbert, seperti yang dikutip dari Daily Telegraph (08/06).
Gilbert juga menuturkan gosip merupakan cara seseorang memahami orang yang lain dan dianggap sebagai sarana menyampaikan informasi sosial. Namun Gilbert cukup kaget dan tidak pernah menyangka bahwa isi email pekerja bisa berisi gosip yang cukup banyak.
"Aku cukup terkejut saat hasilnya menunjukkan angka 15%. Tetapi sekali lagi, gosip adalah hal yang kita lakukan sepanjang hidup," aku Gilbert.
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Gilbert. Sebab penelitian sebelumnya menyebutkan gosip tidak sepenuhnya buruk dan justru bisa menurunkan gejala stres. Hal yang perlu dicatat adalah bukan hanya wanita, pria pun nyatanya juga suka bergosip. Lantas bagaimana dengan Anda?
Sumber : merdeka.com
0 comments:
Post a Comment