Kemarin (07/06) dikabarkan bahwa sebanyak 6.46 juta password pengguna LinkedIn berhasil diretas oleh salah seorang anggota forum Rusia. Tidak hanya meretasnya saja, peretas tersebut juga menyebarkan password pengguna LinkedIn tersebut ke internet.
Belum selesai kasus pembobolan LinkedIn, sebuah situs kencan bernama eHarmony juga mengalami hal serupa. Seperti yang dikabarkan oleh Telegraph.co.uk, lebih dari 1.5 juta password pengguna eHarmony telah berhasil bobol dan sang peretas yang membobol eHarmony dan LinkedIn adalah orang yang sama.
Setelah berhasil mendapatkan total sekitar 8 juta password dari LinkedIn dan eHarmony, sang peretas yang mempunyai nama samaran dwdm di forum Rusia tersebut segera mengunggah hasil enkripsi password-password tersebut ke forum Rusia yang diikutinya.
Walau tidak memposting nama, namun sebagian besar password tersebut telah berhasil didekripsikan yang kemudian diunggah ke forum. Rumornya, sang peretas adalah seorang web specialist yang menangani masalah pembuatan recovery password.
Untuk menanggulangi dan mengamankan account para penggunanya, LinkedIn dan eHarmony melakukan cara yang sama yaitu mereset semua password yang terdeteksi telah diretas. Seperti yang dijelaskan oleh Gma.Yahoo.com, untuk mendapatkan dan mengganti password baru, sang pemilik account asli harus login dengan menggunakan email dan password lama mereka, kemudian LinkedIn dan eHarmony akan memberikan sedikit pertanyaan untuk mengonfirmasikan bahwa account tersebut benar-benar milik sang pengguna asli.
Belum genap satu hari, satu situs lagi 'roboh'. Kali ini serangan terjadi dan menimpa situs musik dan radio streaming populer bernama Last.fm. Menurut Mashable.com, situs mereka telah berhasil dibobol oleh peretas. Namun, Last.fm tidak menyebutkan berapa jumlah password penggunanya yang berhasil didapatkan oleh peretas tersebut.
Last.fm hanya menginformasikan melalui blognya Last.fm/passwordsecurity bahwa para pemilik account di Last.fm disarankan untuk segera mengganti password lama mereka dengan password baru yang lebih rumit. Oleh karenanya, pihak Last.fm juga menyarankan agar penggunanya mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan dalam Google GoodToKnow.
Semakin maraknya tingkat pembobolan dalam satu minggu ini, apakah hal ini merupakan bukti bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Secanggih apapun hasil karya manusia, pasti nantinya masih dapat dibongkar oleh pihak lain.
Sumber : merdeka.com
0 comments:
Post a Comment