Your Ad Here

Friday, June 1, 2012

Kristal Dapat Meramal Letusan Gunung Api

Kristal Dapat Meramal Letusan Gunung Api
Sejumlah pendaki menyusuri tebing puncak gunung Merapi pasca erupsi 2010 yang di capai dari jalur Baru Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah,(27/5). Puncak tertinggi gunung Merapi pascaerupsi 2010 ada di level 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl)
Bristol:Kristal bukan hanya dapat digunakan sebagai perhiasan. Batu bening itu ternyata juga bisa digunakan untuk memprediksi letusan gunung api. Para ahli vulkanologi dari University of Bristol, Inggris, membuktikan hal itu setelah mempelajari sisa ledakan Gunung Saint Helens pada 1980.

Penelitian gunung api ini dilakukan dengan gaya forensik. Kate Saunders bersama rekan peneliti lain mengumpulkan jejak letusan yang tertinggal di sekitar gunung. Jejak tersebut berbentuk lingkaran konsentris di sekeliling dapur magma, mirip lingkaran tahun pada pohon.

"Lingkaran konsentris tersebut terisi kristal magma yang tumbuh bersamaan dengan perkembangan gunung," kata Saunders melalui siaran pers di laman University of Bristol, Kamis lalu.

Lingkaran di sekitar dapur magma itu disebut sebagai zona kristal. Setiap zona memiliki komposisi kimia tertentu yang menandakan kondisi gunung pada setiap masa. Besar zona juga menandakan durasi tahapan pertumbuhan gunung.

Zona kristal tertentu menandakan terjadinya persiapan letusan. Pertumbuhan kristal semakin meningkat seiring dengan naiknya aktivitas kegempaan dan pelepasan gas yang menjadi pertanda terjadinya letusan.

"Peningkatan pertumbuhan kristal terjadi beberapa bulan sebelum gunung meletus," ujarnya, "kami menemukan bukti yang sangat jelas."

Temuan ini membuka kemungkinan baru bagi peneliti yang ingin memprediksi letusan. Perkembangan zona kristal menjadi sinyal kuat pada beberapa bulan menjelang letusan. Dengan demikian, peneliti bisa saja memberikan peringatan kepada masyarakat untuk waspada akan letusan.

Gunung Saint Helens adalah gunung api berbentuk kerucut yang terletak di negara bagian Washington, yang rapat penduduk. Penelitian menyebutkan gunung ini bisa meletus sewaktu-waktu. Letusan pada 32 tahun lalu menghamburkan isi perut gunung setinggi 24 kilometer dan menyebar ke 11 negara bagian di Amerika Serikat. Negara Abang Sam merugi sekitar Rp 27 triliun akibat letusan tersebut.

Sumber : TEMPO.CO

0 comments:

Post a Comment