Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan sebuah berita mengejutkan yang membuat seluruh dunia menjadi gempar dan geger.
Wacana pemberian fatwa haram PUBG muncul kembali setelah kejadian penembakan umat muslim di Selandia Baru (New Zealand) oleh sekelompok teroris rasis.
Dikabarkan Majelis Ulama Indonesia atau MUI ada wacana untuk memberi fatwa haram kepada PUBG. Benarkah demikian?
Sebenarnya, apa penyebab hingga game battle royale seperti PUBG bisa diberi fatwa haram? Apakah ini kabar hoax belaka dari sekelompok orang yang tidak menyukai kesuksesan PUBG?
Benarkah PUBG Haram Untuk Dimainkan?
Sebelum wacana atau diskusi mengenai fatwa haram untuk PUBG ingin didiskusikan oleh MUI, disebut-sebut seorang Ulama di Pakistan lebih dahulu memberikan FATWA HARAM kepada Game PUBG. Tentu, hal ini membuat terkejut banyak pihak.
Banyak media lokal maupun internasional memberitakan perihal PUBG yang mendapatkan fatwa haram oleh seorang sarjana Islam asal Pakistan.
Tentu berita ini sampai pula ke telinga Jaka dan tentu saja Jaka mencoba mencari kebenaran dari berita ini.
Lantas, apakah fatwa haram terhadap PUBG ini betul-betul ada atau HOAX belaka?
Jawabannya bisa jadi benar, bisa jadi salah! Mengapa demikian?
Setelah ditelusuri kebenarannya, ternyata ini hanyalah pengulangan berita dari yang pernah terjadi di tahun 2018 lalu.
Berita mengenai fatwa haram PUBG sebenarnya bukanlah cerita baru. Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, berita ini juga sempat membuat heboh dunia.
Jadi, berita tentang fatwa PUBG ini haram memang benar adanya. Tetapi ini merupakan berita lama dan yang membuat fatwa haram PUBG adalah Profesor Syariah Islam Universitas Al-Azhar, Dr. Ahmed Karimah. Bukan seorang sarjana Islam di Pakistan.
Profesor Syariah Islam Universitas Al-Azhar, Dr. Ahmed Karimah. sendiri memberi fatwa haram kepada PUBG karena sang Profesor beranggapan bahwa "As long as something leads to something haram, then its haram (selama itu mengarahkan kepada sesuatu yang haram, maka itu tetap haram)" .
Oh iya, selain itu, ketua Komite Fatwa Sulaymaniyah, Irak, Irfan Rasheed juga berencana memblokir PUBG di Irak.
Kami belum tahu apakah itu akan dilarang secara agama atau tidak. Namun, setiap aktivitas tanpa aturan yang mempengaruhi kehidupan sosial, profesi, pendidikan, atau dapat menyia-nyiakan waktu seseorang, akan ditetapkan Haram (dilarang oleh aturan Islam)-Irfan Rasheed
Ia mengatakan bahwa batas wajar bermain game sekitar 20 menit sehari. Tetapi PUBG bisa menjadi haram bagi murid yang membolos, pekerja yang tidak melaksanakan kewajibannya, dan karyawan yang performanya menurun karena terlalu asyik bermain PUBG.
Irfan Rasheed juga mengklaim bahwa ia menerima banyak komplain dari orang-orang yang anggota keluarganya terlalu berlebihan menghabiskan waktu bermain PUBG.
Tetapi sekali lagi, ini adalah berita yang dimuat pada tahun 2018 lalu. Sejauh ini belum ada update terbaru mengenai larangan PUBG dalam Islam atau negara-negara Islam lainnya.
Lalu bagaimana dengan fatwa haram yang diberikan oleh MUI untuk game PUBG?
Banyak prasangka dari masyarakat bahwa kejadian terorisme yang terjadi di New Zealand terinspirasi dari game PUBG dan Fortnite, bahkan MUI Jawa Barat ikut angkat suara.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rahmat Syafei mengatakan pihaknya masih akan mengkaji dampak (negatif) game online PUBG.
Kalau terkait media sosial, sudah ada fatwanya, namun untuk game online itu menarik juga untuk dilakukan kajian. Kami belum melakukan penelitian, kata Rahmat Syafei.
Meski sampai saat ini belum ada fatwa haram dari MUI mengenai game PUBG, sepertinya hampir seluruh dunia mulai mengevaluasi efek negatif dan kekerasan yang mungkin dimunculkan dari game manapun, termasuk PUBG.
Terutama, aksi terorisme yang dilakukan di New Zealand memang sebuah kejadian yang sama sekali tidak manusiawi dan sangat merugikan orang yang tidak bersalah.
Sumber : jalantikus.com
0 comments:
Post a Comment