Your Ad Here

Saturday, June 2, 2012

Indonesia Tak Berada di 10 Besar Negara Penghasil Spam

Indonesia Tak Berada di 10 Besar Negara Penghasil Spam
JAKARTA - Pada report bulanan spammer Kaspersky Lab menunjukkan bahwa proporsi spam dalam lalu lintas email naik 2,2% di bulan pada April dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dengan rata-rata 77,2%. Selain itu, terdapat juga beberapa perubahan sumber spam dilihat dari negara asal.

Perubahan yang paling dapat dilihat selama bulan April adalah gelombang spam berasal dari Amerika Serikat menjangkau 18 tempat, sehingga menjadikan negara ini menjadi distributor terbesar kedua dalam penyebaran junk mail bulan April. Jumlah spam dari Cina juga meningkat 5% dan menjadi negara peringkat kelima diantara sumber spam dunia. Sementara itu, proporsi spam dari Indonesia menurun 5,2% dan menjadikan Indonesia turun 10 peringkat dan pada akhir April berada pada peringkat 12.

Spammer yang menyebarkan kode berbahaya dan email pencurian data masih mencari jalan pintas terbaik untuk mencapai komputer pengguna. Pada bulan April, Kaspersky Lab mendeteksi spam yang pada tampilan pertama merupakan surat menyurat massal berbahaya yang dirancang menyerupai pemberitahuan dari Facebook. Sebuah email diduga dari jejaring sosial, mengumumkan permintaan teman baru pada Facebook.

Bagaimanapun juga, tautan pada pesan menghantar pengguna ke dalam halaman yang terinfeksi pada Wikipedia dan Amazon. Email pencurian data lainnya muncul pada lalu lintas spam yang mempermainkan ketidaksabaran para gamer yang menunggu peluncuran Diablo III. Dalam email disebutkan bahwa mereka akan diberikan kesempatan untuk bisa memainkan versi beta dari Diablo III untuk periode tertentu. Untuk bisa melakukan itu, mereka diharuskan memasukkan informasi akun battle.net mereka (sumber dimana informasi akun Blizzard disimpan). Tentu saja tautan pada email tidak mengarah pada situs tertentu, melainkan ke dalam halaman situs pencurian data (phising).

Spam politik kembali beraksi pada bulan April, dengan pembaca di Amerika Serikat dan Perancis menjadi targetnya. Disebutkan oleh Barrack Obama bahwa email spam seperti ini seringkali muncul selama tahun pertama setelah terpilih. Selain itu, namanya tidak hanya digunakan dalam email politik “mengekspos politiknya” atau menunjuk pada tuduhan bahwa Presiden US “takut kalah pada pemilu yang akan datang” tetapi juga dalam email iklan berbagai produk spammer tradisional.
Misalnya namanya disebutkan dalam satu spam massal yang menawarkan Viagra. Juga terdapat banyak lagi spam yang mengeksploitasi pemain sepak bola Eropa dan Summer Olympics di London. Banyak surat menyurat spam yang menawarkan ruang untuk penyuka sepak bola yang belum membuat reservasi hotel di Polandia dan Ukraina. Olympic saat ini lebih fokus memperhatikan scammer “undian” yang mengirimkan email pengumuman pemenang undian.

"Beberapa bulan ke depan kami perkirakan akan terjadi lagi pengiriman spam yang sudah sangat dikenal dengan mengangkat skandal mengenai presiden Barack Obama,” kata Maria Namestnikova, Analis Spam Senior di Kaspersky Lab. “Selain itu, serangan phising kemungkinan akan lebih fokus pada situs jejaring sosial dan permainan online, dimana pada liburan musim panas biasanya murid seolah lebih aktif menggunakan internet. Para pengguna pelajar cenderung belum memliki rekening bank, jadi mereka menghabiskan banyak waktu pada jejaring sosial dan hiburan online lainnya.”

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

0 comments:

Post a Comment