Your Ad Here

Friday, June 1, 2012

Google Jualan Ramayana

Google Jualan Ramayana
Jakarta - Raksasa Internet Google meluncurkan Ramaya.na, sebuah eksperimen di peramban Chrome, yang menyuguhkan cerita epik Ramayana kemarin. Kisah klasik dari India yang populer di Asia Tenggara itu diadaptasikan pada browser web melalui HTML5 dan Javascript dengan animasi interaktif.

"Cerita ini terus dikisahkan dalam berbagai bentuk, melalui seni tari, wayang, juga dalam bentuk film dan serial TV," demikian tertulis dalam rilis Google yang diterima kemarin. "Google telah mengadaptasikan Ramayana untuk dunia modern yang berteknologi tinggi."

Untuk memberi sentuhan modern pada kisah kuno ini, Google menggunakan produk-produknya, seperti Maps (Peta), Chat, dan elemen khusus Chrome, seperti Incognito Mode dan Omnibox. Misalnya, ketika ayah Shinta membuat pengumuman resmi untuk mencari pria yang berkenan meminang putrinya, ia mengumumkan kepada seluruh kerajaan melalui Google Chat.

Ketika Rahwana berusaha menjebak Shinta dengan menyamar sebagai seorang biksu, Rahwana menggunakan Chrome Incognito Mode yang memungkinkan dirinya mendapatkan identitas yang berbeda.

Seperti dijelaskan, pihak Google terinspirasi oleh eksperimen Chrome yang mengimajinasi ulang sebuah video musik, seperti The Wilderness Downtown dan Three Dreams of Black. Dalam hal ini, alur cerita dasar Ramayana dan karakternya disesuaikan dengan masa kini, seperti berkomunikasi dengan teman lewat chatting atau mencari lokasi-lokasi baru melalui Google Maps.

Sejauh ini, Google Chrome menjadi peramban yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Menurut situs Statcounter, Chrome mencatatkan traffic sekitar 32,76 persen, sedangkan Internet Explorer, yang keberadaannya sudah tersedia secara langsung pada sistem operasi Windows, hanya sekitar 31,94 persen. Pengguna terbesar Chrome tercatat berasal dari kawasan Asia dan Amerika Selatan. Di Amerika Selatan, penggunaan Chrome mencapai 50 persen.

Sumber : TEMPO.CO

0 comments:

Post a Comment